Cerpen danau Paniai

 Cerpen, (KM). Danau yang begitu misteri sejak zaman dahulunya, indah dengan berbagai rumput danau yang mewarnai air biru dan bersih. Ikan-ikan yang berkembangbiak begitu banyak dan segar mengandung vitamin D, seperti yang pernah di muat, dalam media humas Paniai.


Meski demikian, keindahan danau Paniai, diakui oleh 157 negara ketika berlangsungnya konferensi danau sedunia yang diadakan pada tahun 2007 di India. Bahkan masyarakat nelayan di pinggir danau pun mudah menangkap dengan cara jaring atau keranjang yang berbentuk asli anyaman bukan modernisasi hanya bisa menangkap udang dan ikan, dulunya.

Indahnya danau, sekarang sudah di rusak oleh beberapa penyebab sepertinya; enceng gondok, bahkan sampai tanah lumpur akibat sampah yang terbawa di kali Enarotali dan pembuangan sampah di pelabuhan Aikai.

Sampai mengakibatan pendangkalan danau dan danau menjadi kotor. Hal ini mempengaruhi ikan jadi kurang sehat, bahkan makin punah. Akibatnya pengasilan bagi masyarakat nelayan asli paniai dan sekitarnya berkurang.

Masyarakat yang pengasilannya hanya tergantung pada hasil penangkapan ikan, menjadi kewalahan untuk menghidupi keluarga dan membiayai anak-anak yang melanjutkan studi. Apa yang akan terjadi, jika kedepan danau Wissel dibiarkan begitu saja? Ini menjadi sebuah pertanyaan besar bagi saya, dan untuk kita semua termasuk Pemerintah Daerah Paniai. Apakah kita akan biarkan danau yang indah ini menjadi hancur?

Seharusnya kita bersyukur dan mencintai alam yang begitu indah, yang di ciptakan Tuhan dengan panoramanya yang begitu menawan, setiap insan yang menikmatinya. Nantinya, penerus generasi cucu-cucu kami entah mendapatkan pengasilan sumber daya alam (SDA). Sangat diperihatinkan maka, pemerintah daerah selaku kepala daerah dan dinas terkait yaitu Dinas Pariwisata bersama DPRD harus melestarikan danau kami. Bila perlu membuat Perda untuk melarang membuang sampah di danau. Dan pemerintah seharunya membersihkan enceng gondong yang saat ini sedang tumbuh dengan liar di pinggiran danau Paniai.

Pemda bila perlu, mengadakan sosialisasi kepada kepala-kepala desa, untuk menjaga danau Wissel. Tuhan yang memberikan kepada kami manusia, kami juga harus menikmati dan melestarikan, kami pun berawal darinya, dan berangkat dari alam yang indah, sebagai kami orang asli Papua khususnya Paniai.

By. Melianus kobepa 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH, POT BUNGA DARI BAHAN LIMBAH BOTOL PLASTIK

Kenakalan Remaja Saat Ini: Penyebab dan Dampaknya